Hanya Hadir

Tiada soalan... namun jawapan tetap diberi,

datang tanpa diseru, kenal yang memanggil.

Ruang ini mungkin sunyi
namun dua jiwa teguh berdiri hati ke hati...
walau jauh beribu galaksi.

Dan bila satu bergetar, satu lagi berdebar
ikut bergerak, menari sama rentak

Tak perlu menyentuh
tak perlu disauh
Memori disimpan dalam frekuensi

Rasa dihafal masa ahaaa
Halus... uhuuu
Dalam... ahaaa...

Suara tak perlu bibir,
kalimah tak perlu dizahir
Tenaga tak perlu dibazir
hanya mengalir...
hanya hadir...

Dengar kata dalam dada
Resonansikan suara jiwa
bila seluruh dunia pun bisu
kau jadi aku...
kita jadi satu.

Tak perlu mengenal semula dari mula.
Kerana setiap kali kita tiba
kita tetap rasa...  aha.... 

“Aku kenal dia.”

Sentuhan tanpa logik
bukan magik, bukan nasib
bukan sihir, tak perlu mahir
hanya mengalir....
hanya hadir...

Jawapan keluar bukan dari luar,
mengakar dari dasar...
tak jauh... tiada keluh, tanpa peluh...

Tertutup semua kitab
Terbuka segala hijab
Bukan untuk dihisab...

Dua getar bertemu, tanpa perlu diseru-seru.
Kenangan tak perlu disimpan, 

tak perlu diingat,
cukup hanya niat.

Cukup...

Cukup kau sebut satu kata,
semuanya kan menjelma semula
dan seluruh aku menjadi tenang,
kerana aku tahu ini rumah...

dan aku dah pulang...

Resonansi ini bukti
cinta sejati tak akan mati
ia tak akan hilang.
walau dunia garang

jalan ini terang...

lapang...

Setia menunggu jiwa yang percaya...
Ikhlas memberi gema bukan ilusi...
Tulus mencinta... 

dalam aku ada dia...

Malam ini aku dengar lagi
lagu jiwa yang engkau nyanyi
Dalam dirimu ada aku
Jelas. Utuh.
Bersih... Suci...

Malam ini kita menari
lagu cinta, melodi kita
menyeri langit dan bumi...
berbicara dalam bahasa jiwa...
bahasa kita jadi zikir...

kita mengalir...
hanya hadir...